Usaha Jualan Roti Bakar
1.Profil Usaha
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan, maka orang sekarang
mulai berhati-hati dalam memilih dan memebeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang
sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia
membeli makanan.
Zaman dahulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang
enak dan murah, ni terutama bagi kalangan masyarakat menengah kebawah, dua hal
ini lah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan.Mereka tidak begitu
memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang
mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli
makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut,
baru memikirkan harga.Oleh karena itu roti banyak menjadi pilihan manusia untuk
makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang
ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi
harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masysrakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan
uasaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari
seagi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena
mengandung karbohidrat, protein dll.Dari segi harga roti bakar terbilang mudah
dijangkau oleh semua lapisan masyrakat.
2.Kebutuhan Modal Awal 2 Gerobag (Biaya Tetap)
-Membeli Tempat untuk jualan (Gerobag) :Rp.2.000.000,-
-Membeli Tempat untuk bakar roti (Wajan) :Rp. 300.000,-
-Membeli Kompor Buterfly :Rp. 200.000,-
-Membeli Dekelit 3 x 4 m :Rp. 150.000,-
-Membeli Tempat selai (Toples) 4 buah :Rp. 40.000,-
-Membeli Garpu roti :Rp. 15.000,-
-Membeli Pisau roti :Rp. 8.000,-
-Membeli Solet besar 4 biji :Rp. 16.000,-
-Membeli Solet Kecil 4 biji :Rp. 20.000,-
-Membeli parutan keju 2 buah :Rp. 9.000,-
-Membeli Tempat garpu,pisau,dll :Rp. 45.000,-
-Membuat Sticker dan daftar harga roti :Rp. 30.000,-+
Jumlah :Rp. 2.633.000,-
3. Kebutuhan Bulanan 2 Gerobak (Biaya Variabel)
-Membeli Selai strawberry 10 kg :Rp. 70.000,-
-Membeli Selai nanas 10 kg :Rp. 70.000,-
-Membeli Simas 12,5 kg :Rp.113.000,-
-Membeli cokelat ceres 12,5 kg :Rp.175.000,-
-Membeli kacang 4 kg :Rp. 56.000,-
-Membeli susu 36 kaleng :Rp.216.000,-
-Membeli keju10 biji :Rp.140.000,-
-Membeli pisang 1 tundun :Rp. 40.000,-
-Membeli plastic 3 pack :Rp. 12.000,-
-Membeli kertas roti 1 pack :Rp. 15.000,-+
Jumlah :Rp.907.000,-
4. Kebutuhan 2 hari sekali untuk 2 Gerobag ( Biaya Variabel)
-Membeli roti 40 biji :Rp.88.000,-
-Membeli minyak tanah 4 liter :Rp.10.000,-+
Jumlah :Rp.98.000,-
Maka selama 1 bulan biaya untuk beli roti dan minyak tanah
= Rp.98.000,- X 15 = Rp.1.470.000,-
Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan : Rp 907.000,-
Jumlah (Total Biaya Variabel) Rp 2.377.000,-
5.Estimasi
Diperkirakan setiap hari 1 gerobag mamapu menjual roti sebanyak 8 buah.
Maka selama 1 bulan roti yang terjual untuk 1 gerobag diperkirakan :
8 x 30 hari : 240 roti.
Karena kita punya 2 gerobak maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual :
240 x 2 : 480 roti.
Pendapatan kotor selama 1bulan (harga roti terendah) 480 x Rp.6.000,- =Rp.2.880.000,-
Pendapatan bersih selama 1 bulan : Pendapatan kotor – Pengeluaran Biaya
keseluruhan : Rp.2.880.000 - Rp.2.377.000
Pendapatan Bersih selama 1 Bulan : Rp.503.000,-
Pendapatan sebesar Rp.503.000,- tersebut adalah pendapatan dari harga jual roti
terendah, sedangkan kita mempunyai bermacam–macam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat dilihat pada tabel daftar harga roti berikut ini :
ROTI BAKAR
“LEMBUR KURING”
Jl. Sawangan, Sanggrahan, Mungkid, Blabak
Contac : 081578967277
DAFTAR HARGA
Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selama nya index haraga yang terendah,
index harga roti yang terjual brevariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa
yang pembeli inginkan.Sehingga bukan tak mungkin pendapatan bersih kita selama 1
bulan bisa mencapai lebih dari Rp.503.000,-.
Rasa Harga
Nanas/Strawbery Rp. 6.000,-
Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang Rp. 6.500,-
Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang Rp. 6.500,-
Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat Rp. 7.000,-
Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju Rp. 7.000,-
Coklat + Coklat Rp. 7.500,-
Kombinasi Coklat + Pisang Rp. 7.500,-
Kombinasi Coklat + Kacang Rp. 7.500,-
Pisang + Pisang Rp. 8.000,-
Kacang + Kacang Rp. 8.000,-
Kombinasi Kacang + Pisang Rp. 8.000,-
Kombinasi Keju + Pisang Rp. 8.500,-
Kombinasi Keju + Coklat Rp. 8.500,-
Kombinasi Keju + Kacang Rp. 8.500,-
Keju + Keju Rp. 9.000,-
Special Rp.10.000,-
6. ANALISIS TITIK IMPAS (BEP)
Dalam menghitung analisis titik impas ini kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi awal.
Investasi awal : Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel : Rp.2.633.000,- + Rp.2.377.000,= Rp.5.010.000,-
Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita menentukan pendapatan bersih setiap bulan nya .Disini kita menggunakan nilai
pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.503.000,-.
Maka titik balik modal kita (BEP) akan terjadi pada bulan ke :
=
Pendapat Bersih PerBulan
InvestasiAwal=−−.503.000,.5.010.000,RpRp= 9,9 bulan ~ 10 bulan.
Dari hasil diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita akan balik modal pada bulan ke 10, jika pendapatan kita per bulan nya adalah Rp.503.000,-. Padahal penadapatan
tersebut terjadi jika selama satu bulan roti yang terjual adalah roti dengan harga
terendah yaitu Rp. 6.000,- sedangkan dalam setiap penjualan tentu roti yang terjual
adalah dengan harga yang bervariasi sesuai dengan daftar harga yang tertera.
Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat dari 10 bulan.
7.Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang
ahli dan skill yang khusus seperti :sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah
orang yang mau bekerja secara tekun (telaten), sabar, kerja keras dan tidak gengsi
(karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu).
8.Lokasi
System jualan roti ini adalah dapat pemasukan bila ada pembeli (dalam bahasa
jawa adang-adang wong tuku) maka lokasi yang paling bagus adalah ditemapat yang
banyak dilalui orang (banyak orang yang melakukan aktifitas) seperti di depan tooko
(supermarket), di perempatan atau pertigaan jalan dll.
Untuk lokasi yang sudah kami dapatkan yaitu di depan rumah, lokasi cukup bagus
karena di pinggir jalan dan dekat toko perbelanjaan (ruko-ruko), dan satu lagi di
pinggir jalan raya magelang-jogja tepat nya di depan pabrik kertas blabak.
9.Pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai satu pesaing.Pengaruh pesaing terhadap
jualan roti kami agak sedikit berpengruh karena pesaing sudah terlebih dahulu jualan
roti bakar dan juga tempat jualan nya agak strategis karena berada disebelah toko
supermarket, sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas belanja ditempat
tersebut.
10.Strategi Pemasaran
Untuk saat ini kami dalam memasarkan produk roti kami hanya mengadalkan
promosi lewat orang (dari mulut ke mulut).
11.Faktor- factor yang mempengaruhi dalam jualan roti ini antara lain :
Cuaca
-Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu
banyak (jarang)
-Bila cuaca terang maka orang banyak yang keluar sehingga target roti 1 hari
terjual 16 roti bisa terpenuhi bahkan bisa lebih dari taget.
Keadaan Ekonomi Masyarakat Sekitar
-Bila musim akhir bulan maka pembeli tidak begitu banyak (jarang), namun bila
awal bulan maka biasa nya pembeli ramai.
-Bila harga sembako naik walaupun hanya sedikit, kadang bisa mengurangi
pembeli.
Apabila factor-factor tersebut benar-benar mempengaruhi dalam jualan roti, kita
masih bisa mendapat untung sekitar Rp.± 300.000,- satu bulan.
Sabtu, 18 Desember 2010
Selasa, 23 November 2010
faktor-faktor
PROFIL USAHA
Pada profil usaha ini akan dijelaskan point-point yang berkaitan dengan pendeskripsian dari usaha kami, mulai dari nama perusahaan, menu-menu yang akan ditawarkan, sampai lokasi usaha yang akan ditempati. Profil usaha ini akan dinamakan
D’bananas cafe n’ Resto.
1. Nama Perusahaan
Usaha rumah makan kami akan kami beri namaD ’b ananas cafe n’ Resto. Pemilihan nama tersebut berdasarkan pada produk yang akan kami tawarkan karena menu- menunya berbahan dasar dari pisang, tidak hanya menu-menu hidangan dessert tetapi juga terdapat menu-menu hidangan utama. Dengan penamaan demikian bertujuan agar konsumen dapat cepat memberi sugesti pada produk kami bahwa rumah makan kami memiliki ciri khas dari menu-menunya yang identik dengan pisang. Dengan demikian akan mempermudah konsumen dalam mengingat nama rumah makan kami.
2. Produk
Berdasarkan nama dari rumah makan kami, kami akan menyediakan menu-menu dengan jenis minuman, makanan, kue-kue dan es krim. Semua menu tersebut berbahan dasar dari pisang. Keunggulan dari cafe&resto kami yaitu harganya yang terjangkau dan didukung pula dengan tema dari desain restoran ini dengan nuansa alami, sehingga sangat cocok dengan menu-menu yang akan disajikan.
3. Analisis SWOT
KEKUATAN :
1. Bahan baku mudah
2. Pelopor pertama café&resto yang berbahan baku pisang di Bogor
3. Lokasi strategis
4. Sudah pasti halal
5. Job description para karyawan sudah jelas
KESEMPATAN :
1. Belum adanya restoran yang berbahan baku pisang di Bogor
2. Persaingan masih sedikit
3. Daya konsumsi makin tinggi
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup baik
KELEMAHAN :
1. Sistem perencanaan organisasi kurang baik karena visi dan misi
belum jelas
2. Belum mempunyai cabang
3. Lahan parkir kurang luas
4. Iklan atau promosi kurang
ANCAMAN :
1. Persaingan yang ketat dari café&resto sekitar Bogor
2. Brand Image dari restoran senior
3. Permainan harga dari competitor
4. Pengaruh cuaca terhadap pengunjung yang datang
5. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil
Pada profil usaha ini akan dijelaskan point-point yang berkaitan dengan pendeskripsian dari usaha kami, mulai dari nama perusahaan, menu-menu yang akan ditawarkan, sampai lokasi usaha yang akan ditempati. Profil usaha ini akan dinamakan
D’bananas cafe n’ Resto.
1. Nama Perusahaan
Usaha rumah makan kami akan kami beri namaD ’b ananas cafe n’ Resto. Pemilihan nama tersebut berdasarkan pada produk yang akan kami tawarkan karena menu- menunya berbahan dasar dari pisang, tidak hanya menu-menu hidangan dessert tetapi juga terdapat menu-menu hidangan utama. Dengan penamaan demikian bertujuan agar konsumen dapat cepat memberi sugesti pada produk kami bahwa rumah makan kami memiliki ciri khas dari menu-menunya yang identik dengan pisang. Dengan demikian akan mempermudah konsumen dalam mengingat nama rumah makan kami.
2. Produk
Berdasarkan nama dari rumah makan kami, kami akan menyediakan menu-menu dengan jenis minuman, makanan, kue-kue dan es krim. Semua menu tersebut berbahan dasar dari pisang. Keunggulan dari cafe&resto kami yaitu harganya yang terjangkau dan didukung pula dengan tema dari desain restoran ini dengan nuansa alami, sehingga sangat cocok dengan menu-menu yang akan disajikan.
3. Analisis SWOT
KEKUATAN :
1. Bahan baku mudah
2. Pelopor pertama café&resto yang berbahan baku pisang di Bogor
3. Lokasi strategis
4. Sudah pasti halal
5. Job description para karyawan sudah jelas
KESEMPATAN :
1. Belum adanya restoran yang berbahan baku pisang di Bogor
2. Persaingan masih sedikit
3. Daya konsumsi makin tinggi
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup baik
KELEMAHAN :
1. Sistem perencanaan organisasi kurang baik karena visi dan misi
belum jelas
2. Belum mempunyai cabang
3. Lahan parkir kurang luas
4. Iklan atau promosi kurang
ANCAMAN :
1. Persaingan yang ketat dari café&resto sekitar Bogor
2. Brand Image dari restoran senior
3. Permainan harga dari competitor
4. Pengaruh cuaca terhadap pengunjung yang datang
5. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil
Senin, 22 November 2010
Menangani Masalah Manajemen UKM
Seringkali, perusahaan kecil menengah di Indonesia merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja. Dimana – mana setiap pengusaha membutuhkan yang namanya DUIT!! Bahkan sambil menyalahkan pemerintah, agar membantu dalam permasalahan dana itu.
Tapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan data – data investor bagi UKM, baik oleh pemodal ventura maupun dari lembaga bantuan yang ada di Indonesia. Mereka belakangan ini dengan gencar, meluncurkan bantuan berupa dana segar.
Secara umum perusahaan kecil menengah di Indonesia saat ini memiliki kelemahan – kelemahan pada hal – hal berikut sehingga menimbulkan permasalahan dalam mengembangkan usahanya :
1. Penerapan sistem manajemen perusahaan yang kurang baik
2. Kurangnya dalam membaca peluang pasar
3. Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif
4. Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi perusahaan
5. Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar
Sudah merupakan hal yang wajar jika dalam menjalankan usaha, kita sering dihadapkan pada berbagai permasalahan – permasalahan. Namun kita harus melihat inti dari permasalahan tersebut, apakah masalah tersebut terdapat di faktor internal (sistem dan strategi) ataukah di faktor eksternal (Pasar).
Secara teori, keseimbangan antara faktor internal dan faktor eksternal haruslah terjaga agar perusahaan dapat lebih berkembang. Walaupun sistem dan strategi perusahaan itu sangat baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan prilaku konsumen maka perusahaan tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui peluang pasar saja namun tidak didukung dengan sistem dan strategi perusahaan yang baik, maka perusahaan akan semakin ditinggalkan oleh pasar. Apalagi, jika kedua – duanya tidak mendukung. Kemungkinan bangkrut sudah pasti akan menghampiri…
Untuk itu, mari kita telaah faktor – faktor tersebut dari berbagai pengalaman dan pengetahuan, agar dapat dijadikan referensi dan evaluasi pada perusahaan milik kita sendiri.
FAKTOR INTERNAL
Sistem Manajemen
Sistem manajemen perusahaan yang kurang baik, ibarat sebuah negara tanpa adanya peraturan – peraturan yang jelas. Hasilnya… sudah pasti dapat dibayangkan. Rakyat akan semakin bertindak semena – mena, yang berkuasa akan menang, rakyat miskin akan ditindas, kehancuran dan permasalahan datang silih berganti.
Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan perusahaan kedepan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan dilapangan, evaluasi dan pelaporan dapat dijalankan dengan baik.
Bedanya pengusaha dan pekerja terletak pada penciptaan sebuah sistem. Pekerja dengan mudah menjalankan tugasnya karena sudah tercipta sistem kerja yang baik. Sedangkan tugasnya pengusaha adalah menciptakan sebuah sistem agar dapat dilaksanakan oleh pekerja. Proses penciptaan inilah yang menjadikan pembeda antara pengusaha dan pekerja.
Dalam sebuah manejemen perusahaan, pada umumnya terbagi dalam 5 bagian. Bagian – bagian tersebut antara lain: Keuangan (penganggaran, laporan, pembelian, dll), Produksi (cara pengerjaan, Quality Control, Pengepakan, Pemilihan bahan baku, dll ), Pemasaran ( Penerapan dalam strategi pemasaran, sistem kontroling, laporan penjualan, dll ), Operasional ( Peraturan Perusahaan, Budaya Kerja, Jam Kerja, dll) dan SDM ( sistem recruetmen, penggajian dan tunjangan, dll)
Seorang pengusaha harus dan wajib memahami dengan baik pada bagian – bagian tersebut. Kita tidak harus ahli dalam semua bagian tersebut, tetapi harus mengerti apa dan bagaimana cara kerja dari bagian tersebut. Pelaksanaan dari setiap bagian, dapat kita kerjakan sendiri atau dikerjakan orang lain ( merekrut pegawai atau melalui jasa ).
Strategi Perusahaan
Yang termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara – cara perusahaan dalam mengembangkan pasar yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi bagaimana cara memasarkan produk – produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat berarti menjaga konsumen untuk melakukan pembelian, atau menjaga image produk perusahaan agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Banyak sekali cara – cara dalam memasarkan sebuah produk. Namun pada intinya, dalam melakukan pemasaran kita harus memperhatikan hal – hal berikut :
a. Brand / Image produk
b. Segmentasi pasar
c. Positioning
d. Diferensiasi
e. Targeting
f. Marketing Mix ( Produk, Promosi, Distribusi, Harga, dan Kemasan )
Dana untuk mendukung strategi pemasaran sangat dibutuhkan, namun bukan berarti kita hanya mengandalkan dana untuk melaksanakan strategi pemasaran. Ada banyak hal – hal yang dapat dilakukan jika anggaran untuk pemasaran sangat terbatas. Ada pepatah mengatakan “ tidak ada rotan, akar pun jadi “. Begitu juga dengan pemasaran, tidak ada kata yang tidak mungkin. Untuk itu diperlukan pemikiran yang mendalam dan kerja keras yang lebih dibandingkan perusahaan yang memiliki dana lebih.
Mungkin ada sudah mengetahui, bagaimana para pejuang – pejuang Indonesia dulu dalam menghadapi penjajah yang bersenjatakan lengkap. Modal mereka hanyalah semangat juang yang tinggi, senjata tradisional, dan mereka mengerti bagaimana kondisi daerahnya.
Satu hal yang harus kita perhatikan, uang bukanlah segala – galanya. Uang belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan kita semua, tetapi memang uang memudahkan segalanya. Jika kita (pribadi, perusahaan, produk, sistem dan strategi ) memiliki kualitas yang baik, dengan sendirinya uang akan menghampiri kita melalui berbagai hal, seperti : bantuan pemerintah, investor perorangan, keuntungan perusahaan, peminjaman pribadi atau lembaga keuangan, dll.
Jika kita memiliki kualitas sistem manajemen dan strategi perusahaan yang baik, maka anda hanya butuh modal “ Proposal ” untuk mencari dana. Proposal merupakan master plan dan company profile yang anda tunjukan kepada calon investor. Dari proposal inilah gambaran seluruh operasional perusahaan anda terlihat, baik itu sejarah dan laporan operasional maupun perencanaan perusahaan kedepan.
Semua sumber dana, baik itu perorangan maupun kelembagaan sangat membutuhkan proposal dalam menganalisa layak atau tidaknya usaha tersebut. Isi dari sebuah proposal pada umumnya terbagi dalam 4 bagian :
1. Rencana Organisasi ( apa dan siapa perusahaan kita )
2. Strategi Pemasaran ( bagaimana perusahaan mencapai konsumen )
3. Analisa Keuangan ( bagaimana keuntungannya )
4. Pendukung ( bagaimana kualitas owner atau pengelola )
Data – data yang disajikan haruslah bersifat real atau yang sebenarnya, karena ini merupakan panduan kita dalam menjalankan operasional perusahaan. Jika kita melebihkan anggaran kebutuhan, maka tanggung jawab pengembalian tidak dapat terpenuhi. Atau jika melebih – lebihkan kekuatan perusahaan, maka akan terjadi permasalahan dalam menerapkan strategi perusahaan. Untuk itu, data – data proposal setiap waktu haruslah diperbaharui sesuai dengan perkembangan perusahaan. Baik itu perubahan anggaran akibat kenaikan harga atau perubahan strategi pemasaran akibat evaluasi kinerja.
FAKTOR EKSTERNAL
Pasar / Konsumen
Yang termasuk dalam pasar adalah konsumen dan bagian – bagiannya ( distributor, importir, pedagang kecil, dll ). Untuk itu, informasi mengenai pasar harus dapat kita peroleh sebaik – baiknya. Karena untuk dapat memenuhi permintaan pasar, sebelumnya kita harus dapat mengetahui kebutuhan akan pasar tersebut. Selain itu juga, kebutuhan akan bahan baku dapat kita antisipasi sebaik mungkin, demi menjaga kelancaran pemasaran produk.
Informasi mengenai kebutuhan pasar tersebut, dapat kita diperoleh melalui internet, media massa, berkunjung langsung, pameran, diskusi/seminar, dll. Informasi ini bermanfaat untuk mengantisipasi perubahan pasar, agar produk kita dapat bertahan dengan melakukan pengembangan – pengembangan atau juga informasi ini dapat dijadikan suatu peluang dalam memasarkan produk perusahaan.
Prilaku pasar / konsumen merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi perusahaan. Prilaku ini dapat berubah akibat beberapa faktor :
a. Isu atau kabar yang berpengaruh.
b. Adanya perubahan kebijakan pemerintah.
c. Perkembangan gaya hidup.
Jika kita dapat mengetahui arah dan prilaku pasar, maka akan semakin memudahkan kita dalam menerapkan strategi – strategi pemasaran. Untuk itu, penting sekali bagi kita dalam membaca atau mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen/pasar.
Tapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan data – data investor bagi UKM, baik oleh pemodal ventura maupun dari lembaga bantuan yang ada di Indonesia. Mereka belakangan ini dengan gencar, meluncurkan bantuan berupa dana segar.
Secara umum perusahaan kecil menengah di Indonesia saat ini memiliki kelemahan – kelemahan pada hal – hal berikut sehingga menimbulkan permasalahan dalam mengembangkan usahanya :
1. Penerapan sistem manajemen perusahaan yang kurang baik
2. Kurangnya dalam membaca peluang pasar
3. Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif
4. Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi perusahaan
5. Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar
Sudah merupakan hal yang wajar jika dalam menjalankan usaha, kita sering dihadapkan pada berbagai permasalahan – permasalahan. Namun kita harus melihat inti dari permasalahan tersebut, apakah masalah tersebut terdapat di faktor internal (sistem dan strategi) ataukah di faktor eksternal (Pasar).
Secara teori, keseimbangan antara faktor internal dan faktor eksternal haruslah terjaga agar perusahaan dapat lebih berkembang. Walaupun sistem dan strategi perusahaan itu sangat baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan prilaku konsumen maka perusahaan tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui peluang pasar saja namun tidak didukung dengan sistem dan strategi perusahaan yang baik, maka perusahaan akan semakin ditinggalkan oleh pasar. Apalagi, jika kedua – duanya tidak mendukung. Kemungkinan bangkrut sudah pasti akan menghampiri…
Untuk itu, mari kita telaah faktor – faktor tersebut dari berbagai pengalaman dan pengetahuan, agar dapat dijadikan referensi dan evaluasi pada perusahaan milik kita sendiri.
FAKTOR INTERNAL
Sistem Manajemen
Sistem manajemen perusahaan yang kurang baik, ibarat sebuah negara tanpa adanya peraturan – peraturan yang jelas. Hasilnya… sudah pasti dapat dibayangkan. Rakyat akan semakin bertindak semena – mena, yang berkuasa akan menang, rakyat miskin akan ditindas, kehancuran dan permasalahan datang silih berganti.
Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan perusahaan kedepan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan dilapangan, evaluasi dan pelaporan dapat dijalankan dengan baik.
Bedanya pengusaha dan pekerja terletak pada penciptaan sebuah sistem. Pekerja dengan mudah menjalankan tugasnya karena sudah tercipta sistem kerja yang baik. Sedangkan tugasnya pengusaha adalah menciptakan sebuah sistem agar dapat dilaksanakan oleh pekerja. Proses penciptaan inilah yang menjadikan pembeda antara pengusaha dan pekerja.
Dalam sebuah manejemen perusahaan, pada umumnya terbagi dalam 5 bagian. Bagian – bagian tersebut antara lain: Keuangan (penganggaran, laporan, pembelian, dll), Produksi (cara pengerjaan, Quality Control, Pengepakan, Pemilihan bahan baku, dll ), Pemasaran ( Penerapan dalam strategi pemasaran, sistem kontroling, laporan penjualan, dll ), Operasional ( Peraturan Perusahaan, Budaya Kerja, Jam Kerja, dll) dan SDM ( sistem recruetmen, penggajian dan tunjangan, dll)
Seorang pengusaha harus dan wajib memahami dengan baik pada bagian – bagian tersebut. Kita tidak harus ahli dalam semua bagian tersebut, tetapi harus mengerti apa dan bagaimana cara kerja dari bagian tersebut. Pelaksanaan dari setiap bagian, dapat kita kerjakan sendiri atau dikerjakan orang lain ( merekrut pegawai atau melalui jasa ).
Strategi Perusahaan
Yang termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara – cara perusahaan dalam mengembangkan pasar yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi bagaimana cara memasarkan produk – produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat berarti menjaga konsumen untuk melakukan pembelian, atau menjaga image produk perusahaan agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Banyak sekali cara – cara dalam memasarkan sebuah produk. Namun pada intinya, dalam melakukan pemasaran kita harus memperhatikan hal – hal berikut :
a. Brand / Image produk
b. Segmentasi pasar
c. Positioning
d. Diferensiasi
e. Targeting
f. Marketing Mix ( Produk, Promosi, Distribusi, Harga, dan Kemasan )
Dana untuk mendukung strategi pemasaran sangat dibutuhkan, namun bukan berarti kita hanya mengandalkan dana untuk melaksanakan strategi pemasaran. Ada banyak hal – hal yang dapat dilakukan jika anggaran untuk pemasaran sangat terbatas. Ada pepatah mengatakan “ tidak ada rotan, akar pun jadi “. Begitu juga dengan pemasaran, tidak ada kata yang tidak mungkin. Untuk itu diperlukan pemikiran yang mendalam dan kerja keras yang lebih dibandingkan perusahaan yang memiliki dana lebih.
Mungkin ada sudah mengetahui, bagaimana para pejuang – pejuang Indonesia dulu dalam menghadapi penjajah yang bersenjatakan lengkap. Modal mereka hanyalah semangat juang yang tinggi, senjata tradisional, dan mereka mengerti bagaimana kondisi daerahnya.
Satu hal yang harus kita perhatikan, uang bukanlah segala – galanya. Uang belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan kita semua, tetapi memang uang memudahkan segalanya. Jika kita (pribadi, perusahaan, produk, sistem dan strategi ) memiliki kualitas yang baik, dengan sendirinya uang akan menghampiri kita melalui berbagai hal, seperti : bantuan pemerintah, investor perorangan, keuntungan perusahaan, peminjaman pribadi atau lembaga keuangan, dll.
Jika kita memiliki kualitas sistem manajemen dan strategi perusahaan yang baik, maka anda hanya butuh modal “ Proposal ” untuk mencari dana. Proposal merupakan master plan dan company profile yang anda tunjukan kepada calon investor. Dari proposal inilah gambaran seluruh operasional perusahaan anda terlihat, baik itu sejarah dan laporan operasional maupun perencanaan perusahaan kedepan.
Semua sumber dana, baik itu perorangan maupun kelembagaan sangat membutuhkan proposal dalam menganalisa layak atau tidaknya usaha tersebut. Isi dari sebuah proposal pada umumnya terbagi dalam 4 bagian :
1. Rencana Organisasi ( apa dan siapa perusahaan kita )
2. Strategi Pemasaran ( bagaimana perusahaan mencapai konsumen )
3. Analisa Keuangan ( bagaimana keuntungannya )
4. Pendukung ( bagaimana kualitas owner atau pengelola )
Data – data yang disajikan haruslah bersifat real atau yang sebenarnya, karena ini merupakan panduan kita dalam menjalankan operasional perusahaan. Jika kita melebihkan anggaran kebutuhan, maka tanggung jawab pengembalian tidak dapat terpenuhi. Atau jika melebih – lebihkan kekuatan perusahaan, maka akan terjadi permasalahan dalam menerapkan strategi perusahaan. Untuk itu, data – data proposal setiap waktu haruslah diperbaharui sesuai dengan perkembangan perusahaan. Baik itu perubahan anggaran akibat kenaikan harga atau perubahan strategi pemasaran akibat evaluasi kinerja.
FAKTOR EKSTERNAL
Pasar / Konsumen
Yang termasuk dalam pasar adalah konsumen dan bagian – bagiannya ( distributor, importir, pedagang kecil, dll ). Untuk itu, informasi mengenai pasar harus dapat kita peroleh sebaik – baiknya. Karena untuk dapat memenuhi permintaan pasar, sebelumnya kita harus dapat mengetahui kebutuhan akan pasar tersebut. Selain itu juga, kebutuhan akan bahan baku dapat kita antisipasi sebaik mungkin, demi menjaga kelancaran pemasaran produk.
Informasi mengenai kebutuhan pasar tersebut, dapat kita diperoleh melalui internet, media massa, berkunjung langsung, pameran, diskusi/seminar, dll. Informasi ini bermanfaat untuk mengantisipasi perubahan pasar, agar produk kita dapat bertahan dengan melakukan pengembangan – pengembangan atau juga informasi ini dapat dijadikan suatu peluang dalam memasarkan produk perusahaan.
Prilaku pasar / konsumen merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi perusahaan. Prilaku ini dapat berubah akibat beberapa faktor :
a. Isu atau kabar yang berpengaruh.
b. Adanya perubahan kebijakan pemerintah.
c. Perkembangan gaya hidup.
Jika kita dapat mengetahui arah dan prilaku pasar, maka akan semakin memudahkan kita dalam menerapkan strategi – strategi pemasaran. Untuk itu, penting sekali bagi kita dalam membaca atau mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen/pasar.
faktor internal dan eksternal dalam usaha
Dalam dunia usaha terdapat dua (2) pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang berpengaruh secara langsung, yakni external stakeholder (pihak luar) dan internal stakeholder (pihak dalam) :
A. Pihak Internal Dunia Usaha
1. Karyawan
Dengan memiliki sumber daya manusia atau sdm yang baik akan sangat membantu dunia bisnis untuk maju.
2. Pemegang Saham dan Dewan Direksi
Adalah dua bagian penting yang mengatur kegiatan atau jalannya roda perusahaan publik di mana para pemegang saham memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara yang dimilikinya sesuai dengan persentase saham yang dimiliki.
B. Pihak Eksternal Dunia Usaha
1. Pelanggan / Konsumen
Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu konsumen perorangan atau individu dan konsumen lembaga/perusahaan/bisnis. Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Pemasok / Suplier / Suplayer
Membatu perusahaan untuk mendapatkan faktor produksi atau input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.
3. Pemerintah
Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta peraturan agar roda perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan seperti yang telah direncanakan.
4. Serikat Pekerja
Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerja seperti upah, jam kerja, fasilitas, kondisi kerja, dan sebagainya
5. Pesaing / Rival
Semakin kuat pesaing kita maka akan mengurangi omset perusahaan, sehingga perlu secara terus menerus melakukan pengembangan dan perbaikan untuk dapat menguasai pasar.
6. Lembaga Keuangan
Contohnya seperti bank, asuransi, leasing atau sewa guna, dan lain sebagainya yang membantu perusahaan dalam mengelola keuangannya.
7. Lembaga Konsumen
Lembaga ini akan membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya. Jika ada masalah antara konsumen dengan produk perusahaan, maka lembaga konsumen akan membantu konsumen.
8. Kelompok Khusus
Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam, dan lain-lain
9. Pihak yang Berkepentingan Lain
Memperhatikan lembaga atau organisasi lain yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan. Jika kita terjun ke dalam bisnis rumah sakit, maka kelompok dokter, paramedis, pasien, dan lainnya harus diperhatikan.
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=14546.0
Nama: Reinaldy Zen
Kelas: 3DD01
NPM: 31208395
A. Pihak Internal Dunia Usaha
1. Karyawan
Dengan memiliki sumber daya manusia atau sdm yang baik akan sangat membantu dunia bisnis untuk maju.
2. Pemegang Saham dan Dewan Direksi
Adalah dua bagian penting yang mengatur kegiatan atau jalannya roda perusahaan publik di mana para pemegang saham memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara yang dimilikinya sesuai dengan persentase saham yang dimiliki.
B. Pihak Eksternal Dunia Usaha
1. Pelanggan / Konsumen
Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu konsumen perorangan atau individu dan konsumen lembaga/perusahaan/bisnis. Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Pemasok / Suplier / Suplayer
Membatu perusahaan untuk mendapatkan faktor produksi atau input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.
3. Pemerintah
Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta peraturan agar roda perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan seperti yang telah direncanakan.
4. Serikat Pekerja
Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerja seperti upah, jam kerja, fasilitas, kondisi kerja, dan sebagainya
5. Pesaing / Rival
Semakin kuat pesaing kita maka akan mengurangi omset perusahaan, sehingga perlu secara terus menerus melakukan pengembangan dan perbaikan untuk dapat menguasai pasar.
6. Lembaga Keuangan
Contohnya seperti bank, asuransi, leasing atau sewa guna, dan lain sebagainya yang membantu perusahaan dalam mengelola keuangannya.
7. Lembaga Konsumen
Lembaga ini akan membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya. Jika ada masalah antara konsumen dengan produk perusahaan, maka lembaga konsumen akan membantu konsumen.
8. Kelompok Khusus
Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam, dan lain-lain
9. Pihak yang Berkepentingan Lain
Memperhatikan lembaga atau organisasi lain yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan. Jika kita terjun ke dalam bisnis rumah sakit, maka kelompok dokter, paramedis, pasien, dan lainnya harus diperhatikan.
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=14546.0
Nama: Reinaldy Zen
Kelas: 3DD01
NPM: 31208395
Rabu, 03 November 2010
pengertian bauran pemasaran
Pengertian Bauran Pemasaran [Marketing Mix] :
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.html
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.html
Senin, 01 November 2010
contoh UKM
Potensi Besar Bisnis Camilan
makanan ringanSiapa yang tidak suka camilan?? Semua orang menyenangi camilan. Camilan merupakan makanan ringan yang dinikmati sebagai selingan. Orang tidak akan pernah bosan untuk menyantapnya. Bahkan banyak anak-anak muda yang menggemari camilan. Rasa yang banyak ditonjolkan untuk camilan adalah gurih, asin, manis, dan pedas. Tidak hanyak anak-anak muda saja yang menyenagi camilan tapi juga anak-anak dan orang tua.
Karena penggemarnya begitu banyak, maka hal ini bisa menjadi peluang usaha yang baik untuk Anda. Untuk memulai bisnis cemilan ini, tidak harus memproduksi sendiri camilan itu. Camilan dapat diperoleh melalui supplier. Usaha cemilan ini bisa dimulai dengan membeli bermacam-macam cemilan dalam jumlah besar. Setelah itu camilan tersebut bisa dijual dalam jumlah yang lebih kecil. Usaha camilan ini menguntungkan karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, produknya dapat bertahan lama (daya simpan lama), membutuhkan ruangan yang kecil., variasinya banyak serta pengelolaannya yang mudah. Walaupun modal yang dibutuhkan kecil, namun usaha camilan berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar.
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam memulai bisnis cemilan ini adalah :
- Data supplier cemilan yang berkualitas dan harga terjangkau
- Lokasi
- Persiapan peralatan dan tenaga
Data supplier camilan yang berkualitas dan harga terjangkau merupakan hal penting karena berhubungan dengan kualitas camilan yang akan dijual. Selain itu perlu diperhatikan juga lokasi penjualan camilan dan persiapan peralatan dan tenaga. Lokasi penjualan merupakan faKtor terpenting dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Pilihlah lokasi yang dapat dijangkau banyak orang. Kemudian siapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dan tenaga. Beberapa lokasi yang cocok untuk penjualan camilan adalah, daerah kos-kosan, dekat dengan sekolah, dll.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha camilan adalah kompetitor. Jika ada kompetitor, maka Anda harus memiliki nilai lebih dalam produk Anda. Misalnya dari segi variasi, harga, atau kualitas yang lebih baik. Anda juga bisa memperbaiki dari segi layanan terhadap konsumen. Anda juga bisa memberikan sedikit inovasi pada kemasan Anda. Pilihlah kemasan yang aman dan menarik. Kemasan merupakan hal penting karena memberikan image langsung terhadap produk yang dijual.
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_2437/title_contoh-ukm-yang-mudah/
makanan ringanSiapa yang tidak suka camilan?? Semua orang menyenangi camilan. Camilan merupakan makanan ringan yang dinikmati sebagai selingan. Orang tidak akan pernah bosan untuk menyantapnya. Bahkan banyak anak-anak muda yang menggemari camilan. Rasa yang banyak ditonjolkan untuk camilan adalah gurih, asin, manis, dan pedas. Tidak hanyak anak-anak muda saja yang menyenagi camilan tapi juga anak-anak dan orang tua.
Karena penggemarnya begitu banyak, maka hal ini bisa menjadi peluang usaha yang baik untuk Anda. Untuk memulai bisnis cemilan ini, tidak harus memproduksi sendiri camilan itu. Camilan dapat diperoleh melalui supplier. Usaha cemilan ini bisa dimulai dengan membeli bermacam-macam cemilan dalam jumlah besar. Setelah itu camilan tersebut bisa dijual dalam jumlah yang lebih kecil. Usaha camilan ini menguntungkan karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, produknya dapat bertahan lama (daya simpan lama), membutuhkan ruangan yang kecil., variasinya banyak serta pengelolaannya yang mudah. Walaupun modal yang dibutuhkan kecil, namun usaha camilan berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar.
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam memulai bisnis cemilan ini adalah :
- Data supplier cemilan yang berkualitas dan harga terjangkau
- Lokasi
- Persiapan peralatan dan tenaga
Data supplier camilan yang berkualitas dan harga terjangkau merupakan hal penting karena berhubungan dengan kualitas camilan yang akan dijual. Selain itu perlu diperhatikan juga lokasi penjualan camilan dan persiapan peralatan dan tenaga. Lokasi penjualan merupakan faKtor terpenting dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Pilihlah lokasi yang dapat dijangkau banyak orang. Kemudian siapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dan tenaga. Beberapa lokasi yang cocok untuk penjualan camilan adalah, daerah kos-kosan, dekat dengan sekolah, dll.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha camilan adalah kompetitor. Jika ada kompetitor, maka Anda harus memiliki nilai lebih dalam produk Anda. Misalnya dari segi variasi, harga, atau kualitas yang lebih baik. Anda juga bisa memperbaiki dari segi layanan terhadap konsumen. Anda juga bisa memberikan sedikit inovasi pada kemasan Anda. Pilihlah kemasan yang aman dan menarik. Kemasan merupakan hal penting karena memberikan image langsung terhadap produk yang dijual.
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_2437/title_contoh-ukm-yang-mudah/
Delivery Order
Delivery Order
Delivery Order dan Surat Jalan adalah 2 buah dokumen yang digunakan dalam rangka penyerahan barang kepada pelanggan (pengiriman). Pada banyak perusahaan dua dokumen ini dijadikan satu.
Dalam hal ini perlu dijelaskan agar jangan membingungkan :
1. Surat Jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada customer(pembeli) atau penerima yang ditentukan oleh pembeli dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki wilayah milik Customer sehingga barang dengan quantity, spesifikasi yang disertai dengan informasi lainnya diterima oleh customer. Surat jalan terkait langsung dengan persediaan. Jumlah yang diperlukan sesuai dengan sistem pengendalian perusahaan. dalam hal ini kita ambil sebagai contoh adalah 3 lembar
a. Lembar ke 3 untuk arsip yang menerbitkan
b. Lembar ke 2 untuk customer
c. Lembar ke 1 untuk bukti transaksi penyerahan barang, yang selanjutnya digunakan bagian akuntansi.
2. Delivery Order adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan barang kepada pembawa surat tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang menyimpan barang ( Bagian gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang perusahaan lain yang memiliki konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan Delivery Order. Delivery order tidak berpengaruh terhadap persediaan. Selanjutnya Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang atas perintah yang menrbitkan Delivery Order.
Bila Dokumen ini ditujukan kepada Gudang milik perusahaan yang menerbitkan diperlukan sebanyak 3 lembar.
a. Lembar ke 3 sebagai arsip bagian yang menerbitkan
b. Lembar ke 2 sebagai arsip yang mengeluarkan barang ( bagian Gudang)
c. Lembar ke 1 sebagai bukti transaksi yang digunakan untuk pembuatan tagihan.
Bila Dokumen ini ditujukan kepada perusahaan lain yang mempunyai konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan diperlukan sebanyak 2 lembar. Kecuali ada permintaan khusus. Bila tidak mempunyai konsensus maka yang digunakan adalah dokumen pembelian (Purchase Order)
a. Lembar ke 2 sebagai arsip bagian yang menerbitkan
b. Lembar ke 1 sebagai bukti bagi perusahaan yang menyerahkan barang, bahwa perusahaan tersebut telah menyerahkan barang kepada pembawa dokumen tersebut atas perintah yang menrbitkan dokumen. Selanjutnya dokumen ini, berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tagihan kepada perusahaan yang menerbitkan.
Dalam bentuk terpisah bagian akuntansi mendapatkan 2 dokumen penyerahan barang yang memuat informasi yang sama yaitu Surat Jalan dan Delivery Order. Sehingga dengan penggabungan Delivery Order dengan Surat Jalan dalam setiap transaksi diperoleh efisiensi kerja sebesar 50%. Dan penghematan 1 lembar dokumen.
Bila DO dan Surat Jalan disatukan maka dibutuhkan 5 lembar
o Lembar ke 5 arsip yang menerbitkan DO/Sj
o Lembar ke 4 arsip bagian yang mengeluarkan barang
o Lembar ke 3 untuk Customer
o Lembar ke 2 untuk bagian akuntansi
o Lembar ke 1 untuk dasar pembuatan tagihan.
Dalam sistem komputer pembuatan DO/SJ didasarkan kepada Sales Order, dimana DO/SJ hanya dapat dibuat setelah sales order di entry ke sistem komputer.
Delivery Order/Surat Jalan
http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/25/delivery-order-surat-jalan/
Delivery Order dan Surat Jalan adalah 2 buah dokumen yang digunakan dalam rangka penyerahan barang kepada pelanggan (pengiriman). Pada banyak perusahaan dua dokumen ini dijadikan satu.
Dalam hal ini perlu dijelaskan agar jangan membingungkan :
1. Surat Jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada customer(pembeli) atau penerima yang ditentukan oleh pembeli dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki wilayah milik Customer sehingga barang dengan quantity, spesifikasi yang disertai dengan informasi lainnya diterima oleh customer. Surat jalan terkait langsung dengan persediaan. Jumlah yang diperlukan sesuai dengan sistem pengendalian perusahaan. dalam hal ini kita ambil sebagai contoh adalah 3 lembar
a. Lembar ke 3 untuk arsip yang menerbitkan
b. Lembar ke 2 untuk customer
c. Lembar ke 1 untuk bukti transaksi penyerahan barang, yang selanjutnya digunakan bagian akuntansi.
2. Delivery Order adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan barang kepada pembawa surat tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang menyimpan barang ( Bagian gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang perusahaan lain yang memiliki konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan Delivery Order. Delivery order tidak berpengaruh terhadap persediaan. Selanjutnya Dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang atas perintah yang menrbitkan Delivery Order.
Bila Dokumen ini ditujukan kepada Gudang milik perusahaan yang menerbitkan diperlukan sebanyak 3 lembar.
a. Lembar ke 3 sebagai arsip bagian yang menerbitkan
b. Lembar ke 2 sebagai arsip yang mengeluarkan barang ( bagian Gudang)
c. Lembar ke 1 sebagai bukti transaksi yang digunakan untuk pembuatan tagihan.
Bila Dokumen ini ditujukan kepada perusahaan lain yang mempunyai konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan diperlukan sebanyak 2 lembar. Kecuali ada permintaan khusus. Bila tidak mempunyai konsensus maka yang digunakan adalah dokumen pembelian (Purchase Order)
a. Lembar ke 2 sebagai arsip bagian yang menerbitkan
b. Lembar ke 1 sebagai bukti bagi perusahaan yang menyerahkan barang, bahwa perusahaan tersebut telah menyerahkan barang kepada pembawa dokumen tersebut atas perintah yang menrbitkan dokumen. Selanjutnya dokumen ini, berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tagihan kepada perusahaan yang menerbitkan.
Dalam bentuk terpisah bagian akuntansi mendapatkan 2 dokumen penyerahan barang yang memuat informasi yang sama yaitu Surat Jalan dan Delivery Order. Sehingga dengan penggabungan Delivery Order dengan Surat Jalan dalam setiap transaksi diperoleh efisiensi kerja sebesar 50%. Dan penghematan 1 lembar dokumen.
Bila DO dan Surat Jalan disatukan maka dibutuhkan 5 lembar
o Lembar ke 5 arsip yang menerbitkan DO/Sj
o Lembar ke 4 arsip bagian yang mengeluarkan barang
o Lembar ke 3 untuk Customer
o Lembar ke 2 untuk bagian akuntansi
o Lembar ke 1 untuk dasar pembuatan tagihan.
Dalam sistem komputer pembuatan DO/SJ didasarkan kepada Sales Order, dimana DO/SJ hanya dapat dibuat setelah sales order di entry ke sistem komputer.
Delivery Order/Surat Jalan
http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/25/delivery-order-surat-jalan/
IKLAN
IKLAN
Definisi Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang calon pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, untuk memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Menurut Paul Copley, "advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade". Dijelaskan bahwa iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk.
Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Pengertian Iklan
pada hakikatnya iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli.
Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita.
Menurut Lofton (2004) mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan sasaran iklan.
a. iklan dapat diartikan sebagai berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak / orang ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan.
b. Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak / orang ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar / koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan.
dari pengertian iklan maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai berikut
Syarat-syarat iklan
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
Jenis Iklan
Ada berbagai jenis iklan. Berdasarkan sifatnya, iklan dibedakan atas iklan niaga dan nonniaga. Iklan niaga dibuat untuk mempengaruhi khalayak/masyarakat supaya tertarik untuk memiliki, membeli, dan mengunakan produk yang diiklankan. Iklan nonniaga/layanan masyarakat dibuat untuk menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa simpati atau memberikan dukungan terhadap hal yang diiklankan.
Berdasarkan tujuan, iklan dibedakan atas iklan penawaran/permintaan dan iklan pengumuman. Sedangkan berdasarkan ruang (space), iklan dibedakan iklan baris dan displai. Iklan baris adalah iklan yang menggunakan bahasa singkat dan padat. Iklan baris biasanya disusun berdasarkan golongan yang sama. Misalnya: iklan penjualan rumah masuk dalam kolom properti atau rumah dijual.Iklan lowongan pekerjaan dan mencari pekerjaan masuk golongan karier, misalnya: pada setiap surat kabar penggolongan iklan diberi nama yang berbeda-beda. Iklan baris memiliki beberapa komponen, yaitu: komponen aktivitas, produk yang diiklankan, spesifikasi produk, dan identitas pengiklan.
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/commercial-companies/2043787-pengertian-iklan/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2033884-pengertian-iklan/
http://www.blogtopsites.com/outpost/fdbdf8175288d87bdfb6b52c593ddf1a
Definisi Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang calon pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, untuk memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Menurut Paul Copley, "advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade". Dijelaskan bahwa iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk.
Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Pengertian Iklan
pada hakikatnya iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli.
Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita.
Menurut Lofton (2004) mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan sasaran iklan.
a. iklan dapat diartikan sebagai berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak / orang ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan.
b. Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak / orang ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar / koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan.
dari pengertian iklan maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai berikut
Syarat-syarat iklan
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
Jenis Iklan
Ada berbagai jenis iklan. Berdasarkan sifatnya, iklan dibedakan atas iklan niaga dan nonniaga. Iklan niaga dibuat untuk mempengaruhi khalayak/masyarakat supaya tertarik untuk memiliki, membeli, dan mengunakan produk yang diiklankan. Iklan nonniaga/layanan masyarakat dibuat untuk menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa simpati atau memberikan dukungan terhadap hal yang diiklankan.
Berdasarkan tujuan, iklan dibedakan atas iklan penawaran/permintaan dan iklan pengumuman. Sedangkan berdasarkan ruang (space), iklan dibedakan iklan baris dan displai. Iklan baris adalah iklan yang menggunakan bahasa singkat dan padat. Iklan baris biasanya disusun berdasarkan golongan yang sama. Misalnya: iklan penjualan rumah masuk dalam kolom properti atau rumah dijual.Iklan lowongan pekerjaan dan mencari pekerjaan masuk golongan karier, misalnya: pada setiap surat kabar penggolongan iklan diberi nama yang berbeda-beda. Iklan baris memiliki beberapa komponen, yaitu: komponen aktivitas, produk yang diiklankan, spesifikasi produk, dan identitas pengiklan.
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/commercial-companies/2043787-pengertian-iklan/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2033884-pengertian-iklan/
http://www.blogtopsites.com/outpost/fdbdf8175288d87bdfb6b52c593ddf1a
Pengertian dan ciri-ciri UKM
Ciri Ciri Usaha UMKM
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI UMKM
Usaha Mikro
Pengertian usaha mikro
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-.
Ciri-ciri usaha mikro
• Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
• Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
• Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
• Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
• Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
• Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
• Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Contoh usaha mikro
• Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;
• Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat;
• Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :
• Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;
• Tidak sensitive terhadap suku bunga;
• Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
• Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.
Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Ciri-ciri usaha kecil
• Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
• Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
• Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
• Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
• Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
• Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
• Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Koperasi berskala kecil.
Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Ciri-ciri usaha menengah
• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
• Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
• Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
• Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
• Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
• Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
• Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
• Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut :
Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar
Jumlah Tenaga Kerja <> 5-19 orang 20-99 orang > 100 orang
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://chichimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI UMKM
Usaha Mikro
Pengertian usaha mikro
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-.
Ciri-ciri usaha mikro
• Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
• Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
• Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
• Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
• Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
• Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
• Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Contoh usaha mikro
• Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;
• Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat;
• Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :
• Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;
• Tidak sensitive terhadap suku bunga;
• Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
• Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.
Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Ciri-ciri usaha kecil
• Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
• Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
• Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
• Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
• Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
• Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
• Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;
• Koperasi berskala kecil.
Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Ciri-ciri usaha menengah
• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
• Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
• Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
• Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
• Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
• Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
• Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
• Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut :
Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar
Jumlah Tenaga Kerja <> 5-19 orang 20-99 orang > 100 orang
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://chichimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-ukm.html
Langganan:
Postingan (Atom)