Sabtu, 18 Desember 2010

4 P Dalam Usaha Roti Bakar

Usaha Jualan Roti Bakar

1.Profil Usaha

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan, maka orang sekarang
mulai berhati-hati dalam memilih dan memebeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang
sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia
membeli makanan.

Zaman dahulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang
enak dan murah, ni terutama bagi kalangan masyarakat menengah kebawah, dua hal
ini lah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan.Mereka tidak begitu
memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang
mereka beli.

Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli
makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut,
baru memikirkan harga.Oleh karena itu roti banyak menjadi pilihan manusia untuk
makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang
ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi
harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masysrakat.

Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan
uasaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari
seagi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena
mengandung karbohidrat, protein dll.Dari segi harga roti bakar terbilang mudah
dijangkau oleh semua lapisan masyrakat.

2.Kebutuhan Modal Awal 2 Gerobag (Biaya Tetap)

-Membeli Tempat untuk jualan (Gerobag) :Rp.2.000.000,-

-Membeli Tempat untuk bakar roti (Wajan) :Rp. 300.000,-

-Membeli Kompor Buterfly :Rp. 200.000,-

-Membeli Dekelit 3 x 4 m :Rp. 150.000,-

-Membeli Tempat selai (Toples) 4 buah :Rp. 40.000,-

-Membeli Garpu roti :Rp. 15.000,-

-Membeli Pisau roti :Rp. 8.000,-

-Membeli Solet besar 4 biji :Rp. 16.000,-

-Membeli Solet Kecil 4 biji :Rp. 20.000,-

-Membeli parutan keju 2 buah :Rp. 9.000,-

-Membeli Tempat garpu,pisau,dll :Rp. 45.000,-

-Membuat Sticker dan daftar harga roti :Rp. 30.000,-+

Jumlah :Rp. 2.633.000,-

3. Kebutuhan Bulanan 2 Gerobak (Biaya Variabel)

-Membeli Selai strawberry 10 kg :Rp. 70.000,-

-Membeli Selai nanas 10 kg :Rp. 70.000,-

-Membeli Simas 12,5 kg :Rp.113.000,-

-Membeli cokelat ceres 12,5 kg :Rp.175.000,-

-Membeli kacang 4 kg :Rp. 56.000,-

-Membeli susu 36 kaleng :Rp.216.000,-

-Membeli keju10 biji :Rp.140.000,-

-Membeli pisang 1 tundun :Rp. 40.000,-

-Membeli plastic 3 pack :Rp. 12.000,-

-Membeli kertas roti 1 pack :Rp. 15.000,-+
Jumlah :Rp.907.000,-

4. Kebutuhan 2 hari sekali untuk 2 Gerobag ( Biaya Variabel)

-Membeli roti 40 biji :Rp.88.000,-

-Membeli minyak tanah 4 liter :Rp.10.000,-+
Jumlah :Rp.98.000,-

Maka selama 1 bulan biaya untuk beli roti dan minyak tanah

= Rp.98.000,- X 15 = Rp.1.470.000,-

Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan : Rp 907.000,-

Jumlah (Total Biaya Variabel) Rp 2.377.000,-

5.Estimasi
Diperkirakan setiap hari 1 gerobag mamapu menjual roti sebanyak 8 buah.
Maka selama 1 bulan roti yang terjual untuk 1 gerobag diperkirakan :

8 x 30 hari : 240 roti.

Karena kita punya 2 gerobak maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual :

240 x 2 : 480 roti.

Pendapatan kotor selama 1bulan (harga roti terendah) 480 x Rp.6.000,- =Rp.2.880.000,-

Pendapatan bersih selama 1 bulan : Pendapatan kotor – Pengeluaran Biaya
keseluruhan : Rp.2.880.000 - Rp.2.377.000

Pendapatan Bersih selama 1 Bulan : Rp.503.000,-

Pendapatan sebesar Rp.503.000,- tersebut adalah pendapatan dari harga jual roti

terendah, sedangkan kita mempunyai bermacam–macam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat dilihat pada tabel daftar harga roti berikut ini :

ROTI BAKAR


“LEMBUR KURING”

Jl. Sawangan, Sanggrahan, Mungkid, Blabak

Contac : 081578967277


DAFTAR HARGA

Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selama nya index haraga yang terendah,
index harga roti yang terjual brevariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa
yang pembeli inginkan.Sehingga bukan tak mungkin pendapatan bersih kita selama 1
bulan bisa mencapai lebih dari Rp.503.000,-.

Rasa Harga

Nanas/Strawbery Rp. 6.000,-

Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang Rp. 6.500,-

Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang Rp. 6.500,-

Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat Rp. 7.000,-

Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju Rp. 7.000,-

Coklat + Coklat Rp. 7.500,-

Kombinasi Coklat + Pisang Rp. 7.500,-

Kombinasi Coklat + Kacang Rp. 7.500,-

Pisang + Pisang Rp. 8.000,-

Kacang + Kacang Rp. 8.000,-

Kombinasi Kacang + Pisang Rp. 8.000,-

Kombinasi Keju + Pisang Rp. 8.500,-

Kombinasi Keju + Coklat Rp. 8.500,-

Kombinasi Keju + Kacang Rp. 8.500,-

Keju + Keju Rp. 9.000,-

Special Rp.10.000,-

6. ANALISIS TITIK IMPAS (BEP)

Dalam menghitung analisis titik impas ini kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi awal.

Investasi awal : Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel : Rp.2.633.000,- + Rp.2.377.000,= Rp.5.010.000,-
Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita menentukan pendapatan bersih setiap bulan nya .Disini kita menggunakan nilai
pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.503.000,-.
Maka titik balik modal kita (BEP) akan terjadi pada bulan ke :
=
Pendapat Bersih PerBulan
InvestasiAwal=−−.503.000,.5.010.000,RpRp= 9,9 bulan ~ 10 bulan.

Dari hasil diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita akan balik modal pada bulan ke 10, jika pendapatan kita per bulan nya adalah Rp.503.000,-. Padahal penadapatan
tersebut terjadi jika selama satu bulan roti yang terjual adalah roti dengan harga
terendah yaitu Rp. 6.000,- sedangkan dalam setiap penjualan tentu roti yang terjual
adalah dengan harga yang bervariasi sesuai dengan daftar harga yang tertera.
Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat dari 10 bulan.

7.Tenaga Kerja

Dalam bisnis jualan roti ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang
ahli dan skill yang khusus seperti :sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah
orang yang mau bekerja secara tekun (telaten), sabar, kerja keras dan tidak gengsi
(karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu).

8.Lokasi

System jualan roti ini adalah dapat pemasukan bila ada pembeli (dalam bahasa
jawa adang-adang wong tuku) maka lokasi yang paling bagus adalah ditemapat yang
banyak dilalui orang (banyak orang yang melakukan aktifitas) seperti di depan tooko
(supermarket), di perempatan atau pertigaan jalan dll.
Untuk lokasi yang sudah kami dapatkan yaitu di depan rumah, lokasi cukup bagus
karena di pinggir jalan dan dekat toko perbelanjaan (ruko-ruko), dan satu lagi di
pinggir jalan raya magelang-jogja tepat nya di depan pabrik kertas blabak.

9.Pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai satu pesaing.Pengaruh pesaing terhadap
jualan roti kami agak sedikit berpengruh karena pesaing sudah terlebih dahulu jualan
roti bakar dan juga tempat jualan nya agak strategis karena berada disebelah toko
supermarket, sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas belanja ditempat
tersebut.

10.Strategi Pemasaran

Untuk saat ini kami dalam memasarkan produk roti kami hanya mengadalkan
promosi lewat orang (dari mulut ke mulut).

11.Faktor- factor yang mempengaruhi dalam jualan roti ini antara lain :
Cuaca

-Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu
banyak (jarang)

-Bila cuaca terang maka orang banyak yang keluar sehingga target roti 1 hari
terjual 16 roti bisa terpenuhi bahkan bisa lebih dari taget.

Keadaan Ekonomi Masyarakat Sekitar

-Bila musim akhir bulan maka pembeli tidak begitu banyak (jarang), namun bila
awal bulan maka biasa nya pembeli ramai.

-Bila harga sembako naik walaupun hanya sedikit, kadang bisa mengurangi
pembeli.

Apabila factor-factor tersebut benar-benar mempengaruhi dalam jualan roti, kita
masih bisa mendapat untung sekitar Rp.± 300.000,- satu bulan.

1 komentar: